Sabtu, 09 Juni 2012

TUGAS PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

BAHAN AJAR SENI BUDAYA



TUGAS
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
( BAHAN AJAR SENI BUDAYA )



DOSEN PENGASUH :
Dr. DARMANSYAH, M.Pd



Oleh  :
AISAHARDIANTI, S.Pd
NIM: 1104031



TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA ( S.2 )
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2012








KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan  Tugas Semester “Pembelajaran Berbasis WEB”.

Analisis ini dibuat untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam Mata Kuliah  Pengantar Pembelajaran Berbasis WEB. Program Studi Pasca Sarjana (S2) Jurusan Teknologi Pendidikan (TP) Universitas Negeri Padang.

Kami mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang membantu secara moril dan materil sehingga makalah ini dapat tersusun, terutama kepada Dosen Teknologi Pembelajaran Berbasis WEB yaitu Bpk. Dr. DARMANSYAH, M.Pd.

Sei.Penuh,  Juni 2012
Penulis











MODUL I

Sekolah                               :  SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran                    :  Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas                                   :  IX
Tahun Pelajaran                  :  2011 / 2012
Semester                             :  I ( Ganjil )


Standar Kompetensi    :  1.    Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar       :  1.1. Mengidentifikasi seni rupa murni daerah setempat     
                                      1.2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan
                                              teknik seni rupa murni daerah
Indikator                     :    -  Mengidentifikasi  seni rupa murni daerah
-     Mendiskripsikan Karya seni rupa murni daerah setempat berdasarkan cirinya.
 -  Menganalisa keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa murni daerah

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
a. Menjelaskan 3 seni rupa murni daerah
b. Menyebutkan ciri-ciri seni rupa murni daerah
c. Menjelaskan aliran dan ciri-ciri seni rupa murni daerah
d. Menjelaskan Ragam seni rupa murni daerah setempat
e. Menyebutkan penilaian proses berkarya seni rupa murni daerah setempat

II.   Materi Pelajaran
Seni Rupa Murni Daerah setempat adalah karya seni rupa murni yang menggambarkan adanya nilai-nilai budaya daerah setempat.

Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni mengutamakan fungsi keindahan.

Karya seni rupa murni banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik Bantul Yogyakarta,Seni anyam dan seni Ukir, dan Patung dari Toraja. seni lukis dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya.

Dengan demikian dapat di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu.

Secara garis besar seni rupa murni daerah  dibedakan menjadi 3 diantaranya :
I.         SENI RUPA TRADISIONAL
Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat sesuai kebudayaan daerah tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari masa-kemasa.
Karya seni rupa tradisional dibedakan menjadi 2 gaya yaitu ;
1.      Gaya primitif, Ciri-cirinya :
Ø  Untuk upacara ritual kepercayaan
Ø  Terkesan misteri
Ø  Merupakan makna/lambang
Ø  Ekspressif penuh perasaan
Ø  Bentuknya kurang sempurna,berkesan dilebih-lebihkan

Contoh
1. Lukisan babi hutan dalam gua di sulawesi selatan
2. Lukisan Bison di Gua altamina
3. Patung sedada

2.      Gaya Klasik
Corak dan gaya seni rupa klasik dipengaruhi kaidah-kaidah formal kerajaan Yang sudah dianggap mencapai kesempurnaan.
Ciri-ciri :
Ø  Melambangkan kejayaan suatu kerajaan
Ø  Segala sesuatu digambarkan  sempurna
Ø  Gambaran / cenderung glamour dan menarik.

Contoh:
1. Wayang kulit
2. Relief candi Borobudur
3. Patung kwannon nara
4. Seni patung Mesir kuno

II.       SENI RUPA MODERN
Karya seni rupa yang mengalami perubahan dan kemajuan diberbagai aspek,baik dari segi tema,gaya,maupun bentuk dan bahan pembuatannya.
Ciri-ciri :
Ø  Bentuknya Unik
Ø  Wujud terkesan aneh
Ø  Corak bentuk dan gaya terkesan bebas.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan seni rupa modern dapat dibedakan menjadi 3 Yaitu :

A.    Representatif
Gaya senirupa yang menggambarkan keadaan nyata dalam kehidupan masyarakat  dan keadaan alam.Yang termasuk gaya representatif adalah :
1.      Naturalis yaitu Aliran seni rupa yang  menggambarkan keadaan alam.
Ciri-cirinya
Ø Mengambil objek pemandangan alam
Ø Warna-warnanya nampak alami
Contoh :
ü  Lukisan desa minangkabau karya Wakidi
ü    Lukisan Dimusim Panas karya Shinsui Ito

2.      Romantisme
Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan yang penuh kegetiran,ketegangan dan penuh Tantangan .
Ciri-ciri
Ø  Digambarkan dengan emosi yang memuncak
Ø  Terkesan dramatis
Contoh  : Berburuh Rusa karya Raden Saleh

3.      Realisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup manusia, semua yang digambarkan benar-benar nyata.
Contoh : Dua gadis memakai caping karya Henk Ngantung

B.     Deformatif
Gaya seni rupa yang sudah mengalami perubahan bentuk dari bentuk alam menjadi bentuk baru. Yang termasuk aliran deformatif adalah :
1.      Ekspresionisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya mengutamakan curahan bathin  dengan keadaan seniman secara spontan dan bebas.
Ciri-ciri :
Ø Goresan garis utama nampak spontan dan cepat
Ø Terkesan dinamis

Contoh :
Ø Ibuku sedang marah
Ø Potret wanita Bali.

2.      Surealisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan Cenderung aneh Dan berada dalam alam khayalan
Ciri-ciri
Ø  Melukiskan hal khayalan dan Intuitif
Ø  Seperti alam mimpi
Contoh Keteguhan memori

3.      Imprealisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek dilihat oleh seniman denganm warna yang cemerlang seperti kiasan sinar.
Ciri-ciri
Ø  Warna-warna cemerlang
Ø  Objek digambar sekedar kesan
Ø  Terkesan seperti hanya kiasan-kiasan warna.

Contoh.
Ø  Roud Near Mont Sainte Victoire
Ø  Potret diri

4.      Kubisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang-bidang persegi
Ciri Bentuk gambar Kotak/bidang dengan warna

C.  Abstraksionisme
Adalah gaya seni rupa yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan bentuk alam.
Ciri-ciri
Ø  Menampilkan bentuk yang unik
Ø  Tidak menyerupai alam

III.    SENI RUPA POST MODERN
Merupakan gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih  bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu.Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa posmo.









MODUL 2

Sekolah                               :  SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran                    :  Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas                                   :  IX
Tahun Pelajaran                  :  2011 / 2012
Semester                             :  I ( Ganjil )


Standar Kompetensi    :  1.    Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar        :  1.2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan
                                               teknik seni rupa murni daerah

A. Ragam Seni Rupa Murni Daerah
1.  Seni Lukis Daerah
Merupkan salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah yang bersangkutan.

2. Seni Patung Daerah
Merupakan cabang dari karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki nilai-nilai budaya daerah.

3. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).

Penilaian Proses berkarya seni rupa daerah setempat  adalah :
Ø  Objek yang diwujudan dalam bentuk karya seni rupa
Ø  Teknik Pembuatan
Ø  Fungsi / makna.

B. Tema Seni Rupa Murni Daerah
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.
a)        Manusia dan Dirinya Sendiri
Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya.
b)      Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan.
c)      Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya
Alam yang ada di sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar kuasa Tuhan.
d)     Manusia dengan kegiatannya
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak, wiraswasta, dan lain-lain.
e)      Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk bebas.

f)       Hubungan Manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai.

C. Gaya Seni Rupa Daerah
Gaya / corak atau aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut postmodern.
Gaya seni rupa tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik.
1.    Primitif
Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana). Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya.
2.      Klasik
Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Contoh karya seni rupa murni antara lain adalah
Patung pada candi Borobudur, Ukiran pada nisan makam Syeh Maulana Malik Ibrahim,
Lukisan Pitamaha Bali, Lukisan Young Artis Bali, Lukisan karya Afandi, Karya seni patung Asmat, seni Patung Keruak Lombok Timur dan seni Ukir dari Toraja.

A. Pengertian Apresiasi Seni
Apresiasi seni adalah kegiatan untuk mengerti, memahami, mengayati, menhargai dan mencaintai karya seni dengan menganalisa dan memberikan tanggapan terhadap karya seni

B. Metode dalam mengapresiasi karya seni
1. Metode Induktif, yaitu dengan mediskripsikan ciri-ciri pokok hubungan antar unsur- unsur, mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema dalam karya seni.
2. Metode Deduktif, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah Karya seni untuk mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah terpenuhi.
3. Metode empati, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak hanya sesuatu yang tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki
4. Metode interaktif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni melalui kesepakatan kelomopok dengan jalan diskusi yang akhirnya menghasil interpretasi terhadap karya seni.

C. Demensi fisik dalam menganalisa karya seni
1. Materi subjek
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan dalam karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah menggambarkan seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur yang terbuka.
2. Medium
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam menciptakan karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan teknik basah.
3. Form
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni, setiap karya seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara detail atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono dengan gaya ekspresionis, merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar, menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang pahit , sepi kosong, komposisi sentral dengan warna dominan merah dan hitam.





MODUL  3

Sekolah                               :  SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran                    :  Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas                                   :  IX
Tahun Pelajaran                  :  2011 / 2012
Semester                             :  I ( Ganjil )


Standar Kompetensi    :  2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar        :  2.1. Memilih unsur karya seni rupa Nusantara untuk dikembangkan
menjadi karya seni rupa murni
Indikator                     : -  Mendiskripsikan hasil karya seni rupa Nusantara berdasar unsur -
 unsurnya
-  Mengidentifikasi unsur-unsur karya seni rupa Nusantara yang akan
dikembangkan menjadi karya seni rupa murni

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1. Menjelaskan enam unsur penting dalam seni rupa murni
2. Mengklasifikasi warna yang tergolong warna primer
3. Membedakan warna skunder dengan warna tersier
4. Membuat campuran waran menjadi warna skunder
5. Membuat kombinasi warna harmonis
6. Menjelaskan lima prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
7. Membedakan prinsip keseimbangan dengan prinsip kesatuan dalam melukis
8. Menerapkan prinsip- prinsip seni dalam melukis
9. Latihan membuat unsur-unsur seni rupa
10. Latihan mengorganisir unsur-unsur seni rupa dengan memperhatikan prinsip seni rupa

II.  Materi Pembelajaran
 A. Unsur – unsur seni rupa murni
 1) . Titik
Titik merupakan unsur terkecil juga merupakan media ungkap dalam seni rupa. Teknik menggambar atau melukis yang menggunakan titik disebut pointilis

2) . Garis
Garis adalah kumpulan titik-titik, unsure garis dapat menyatakan bentuk, irama, gerak, gelap terang, tekstur dan suasana, dilihat dari bentuknya garis dibedakan menjadi dua, yaitu garis imajinair atau garis hayal, yaitu garis yang tidak tampak, tapi dapat dirasakan kehadirannya, misalnya garis batas ruang atau bidang, garis nyata yaitu garis yang dengan mudah bias dirasakan kehadirannya, misalnya garis lurus, lengkung, putus-putus, bergelombang dll.

3).  Bidang
Bidang merupakan bentuk yang dibatasai oleh garis, bidang juga menghasilkan ruang dan kesan dua demensi dan tiga demensi

4). Warna 
Warna merupakan unsur seni yang menimbulkan adanya kesan gelap terang, warna juga sebagai media untuk menciptakan bentuk yang realais dalam teori lingkaran waena Brewster, warna dikelompokkan menjadi :
a. Warna pokok atau warna primer : merah, kuning dan biru.
b. Warna skunder campuran warna pokok : Oranye, hijau dan jingga
c. Warna tersier ( ke tiga ) campuran warna skunder
d. Warna netral : Hitam dan putih

Beberapa istilah dalam warna
1. Hue yaitu kelompok warna primer
2. Value yaitu kesan gelap terangnya warna yang dipengaruhi dari warna hitam dan putih, semakin banyak putihnya atau terang semakin tinggi valuenya
3. Intesintas, yaitu tingkat kekuatan warna atau gelapnya terangnya warna semakin cerah semakin tinggi intensitasnya dan sebaliknya
4. Warna analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan dalam lingkaran warna, misalnya merah dengan merah keoranyean
5. Warna monokromatik, yaitu kombinasi warna satu corak tetapi intensitas dan valuenya berbeda, misalnya biru dan biru muda, merah dan merah muda Warna analogus dan monokromatik merupakan warna harmonis
6. Warna komplomenter, yaitu kombinasi warna yang berlawanan atau yang letaknya berhadapan dalam lingkaaran warna, misalnya merah dengan kuning, oranye dengan hijau juga hitam dan putih, gelap dan terang
7. Gelap terangnya warna : warna yang menuju ke jingga atau biru dikelompokkan warna gelap, sedang warna menuju ke kuning atau merah dikelompokkan waran terang
8. Panas dinginnya warna: warna gelap tergolong warna dingin, sedang warna terang tergolong warna panas
9. Nuansa warna, yaitu perpindahan warna satu ke warna lain dengan batas sayup-sayup atau tidak jelas, keadaan ini bias dilakukan dengan mencampur warna sedikit demi sedikit
10. Gradasi warna, yaitu batas warna satu dengan warna lain
11. Arti atau simbul dalam penggunaan warna secara heraldis
a. Merah : api, panas, bahaya, aksi, gagah, menatang, berani
b. Biru : tengan, kebenaran, bersedih, kenyataan
c. Kuning : matahari, cerah, suka cita, terang
d. Violet : kekayaan, bangsawan, berkabung, mewah
e. Oranye : masak, musim gugur, bahagia, senja
f. Hijau : dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, masam, pertumbuhan
g. Putih : suci, kebersihan, tak berdosa,jujur, jernih
h. Hitam : tragedi, kematian, kegelapan, kejahatan, ilmu gaib

5).  Bentuk
Bentuk adalah penggambaran suatu objek yang dapat dilihat oleh mata, kemudian kesannya dipindahkan pada bidang karya seni rupa, melalui goresan garis, warna Bentuk dalam seni rupa antara lain :
a. Bentuk Naturalis, yaitu bentuk tiruan benda alam
b. Bentuk Instuitif, yaitu yang didasarkan insting atau naluri saja
c. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami dan sama sekali tidak dikenal.
d. Bentuk Abstraktif, yaitu bentuk yang bersifat perubahan bentuk alam dengan teknik stilasi sehingga menjadi bentuk hiasan, misalnya distorsi ( penyimpangan bentuk ) dan deformasi ( penyimpangan proporsi )
e. Bentuk figurative, yaitu bentuk alam yang mengalami perubahan bentuk yeng tergantung pada konsep pandangan hidup seseorang atau bangsa, misalnya wayang, dll
f. Bentuk Simbolis, Bentuk yang memiliki simbul tertentu, misalnya ragam hias batik parang

1. Tekstur
Tekstur nyata adalah nilai raba permukaan benda yang bisa dirasakan sesuai dengan kenyataan,misalnya kulit, kayu, tembok dll. Tekstur semu yaitu nilai halus kasarnya permukaan benda hanya berupa kesan, misalnya kesan tekstur pada lukisan.

Prinsip – prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
1)      Keseimbangan, merupakan suatu kesan dua unsur atau lebih ( garis, bidang, warna, dan bentuk ) yang ditata sehingga menjadi seimbang atau balance.
Macam-macam keseimbangan
a. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang sama.
b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang tidak sama’
c. Keseimbangan sentral, yaitu keseimbangan yang berada di tengah-tengah atau memusat
d. Keseimbangan diagonal, yaitu keseimbangan yang berada di garis diagonal

2)      Irama
Irama atau ritme adalah penempatanjarak antara unsur yang satu dengan yang lain secara berkesinambungan dan berselang seling sehingga terkesan menarik
3)      Kontras
Kontras adalah perbedaaan yang jauh antara unsur yang satu dengan yang lain, dalam seni rupa kesan kontras bisa dicapai dengan pemakaian irama unsur seni rupa dengan tajam, misalnya dengan menggunakan warna kontras, bentuk besar dan kecil
4)      Selaras atau harmoni
Selaras adalah penggunaan unsur-unsur seni yang berdekatan atau hampir sama, misalnya penggunaan warna merah dengan merah muda atau merah  keoranyean bentuk yeng harmonis dll
5)      Kesatuan atau unity
Kesatuan adalah secara keseluruhan penggunaan unsur-unsur seni terkesan adanya kemenyatuan dan tidak terpisah-pisah Praktek membuat unsur-unsur seni dan menerapkannya dalam sebuah karya seni dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggabungan




MODUL 4

Sekolah                               :  SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran                    :  Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas                                   :  IX
Tahun Pelajaran                  :  2011 / 2012
Semester                             :  I ( Ganjil )


Standar Kompetensi    :  2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar        :  2.2. Mengkspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang
dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
Indikator                     :  - Membuat rancangan/disain/sketsa karya seni rupa murni yang
dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
- Membuat karya seni rupa yang dikembangkan dari unsur- unsur seni rupa murni Nusantara

I.  Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian sketsa
2. Menunjukkan media membuat sketsa
3. Menjelaskan aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
4. Menjelaskan pengertian seni lukis
5. Mendiskripsikan tema dakam melukis
6. Menunjukkan teknik melukis
7. Menerapkan langkah-langkah melukis
8. Dapat membuat sketsa lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
9. Dapat menyelesaikan sketsa lukisan dengan baik
10. Dapat membuat lukisan dari sketsa yang dibuat
11. Dapat membuat lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
12. Dapat menyelesaikan lukisan dengan baik



II.  Materi Pembelajaran
A . Pengertian Sketsa
Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang merupakan garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan komposisi, proporsi dan lain-lain

B. Media Sketsa
Media sketsa antara lain adalah :
1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan, misalnya Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain
2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsubg digunakan karena harus menggunakan alat bantu, misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain

C. Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus
2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus
3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek
4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar
5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas
6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas karakteristiknya
7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa
8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu
9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang tepat
10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk objek yang akan digambar

D. Pengertian Melukis
Melukis adalah goresan tangan manusia di atas bidang dua demensi yang menghasilkan bentuk warna. Dalam melukis ungkapan perasaan seniman sangat diutamakan

E. Media Lukis
1. Bahan melukis
a. Cat atau tinta : cat air, cat minyak, cat akrelik, tinta cina, pensil warna, crayon dan pewarna lainnya
b. Bidang lukis : Kertas, kanvas, triplek, kaca logam, keramik, tembok dll.
2. Alat Melukis Kuas cat air, kuas cat minyak, palet, spayer, dll

F. Tema Lukisan
1. Manusia dengan dirinya sendiri, misalnya potret diri
2. Manusia dengan manusia lain , misalnya keluarga, teman, dan orang lain
3. Manusia dangan alam sekitar, misalnya keadaan alam yang merupakan kebesaran Tuhan
4. Manusia dengan alam benda, misalnya berbagai bentuk benda alam disekitar kita           ( Kubistis, silindris, eliptis dan bebas ).
5. Manusia alam emajinasi, yaitu merupakan emajinasi atau hayalan seniman yang diekpresikan dalam sebuah lukisn, misalnya stulasi wayang, lukisan abstrak dll.

G. Teknik Melukis
1. Teknik aquarel, yaitu melukis dengan menggunakan cat air dengan goresan yang tipis sehingga menghasilkan warna trasparan
2. Teknik plakat, yatiu melukis denghan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat
3. Teknik Semprot, yaitu melukis dengan menggunakan bahan cat cair yang disemprotkan deng sprayer, misalnya membuat reklame dll
4. Teknik pointilis, yaitu teknik melukis yang dalam membuat gelap terang objeknya dengan membuat unsur titik-titik
5. Teknik tempera, yaitu teknik yang dilakukan pada dinding yang masih basah sehinga hasilnya akan menyatu dengan arsiteknya
6. Teknik kolase, yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk l.ukisan yang realis atau abstrak
7. Teknik Mozaik, yaitu dengan menempel benda – benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

H. Langkah Melukis
1. Menentukan tema teknik melukis
2. Menyiapkan media melukis
3. Melakukan inspirasi atau mencarai gagasan atau ide
4. Membuat sketsa lukisan dari objek yakan dilukis.
5. Menyempurnakan bentuk sketsa menjadi lukisan dengan memulai bentuk-bentuk yang pokok ( yang menjadi emphasis atau pusat pandangan )
6. Melakukan finishing lukisan






MODUL 5

Sekolah                               :  SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran                    :  Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas                                   :  IX
Tahun Pelajaran                  :  2011 / 2012
Semester                             :  II ( Genap )

Standar Kompetensi   :  1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar       : 1.1. Mengidentifikasi Jenis karya seni rupa murni yang diciptakan Di
Indonesia
2.1.    Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan
teknik berkarya seni rupa murni indonesia

I.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan 11 Jenis karya seni rupa yang diciptakan di Indonesia
2. Menjelaskan keunikan teknik berkarya karya seni rupa murni Indonesia

II.  Materi Pelajaran
1. Karya Seni Rupa Murni (Fine Art)
Sebuah karya seni rupa murni mengutamakan nilai ekspresi perupanya dibandingkan nilai terapannya. Gagasan, media, teknik, proses, dan keahlian berkarya seorang perupa dominan dalam hal ini. Contoh nya adalah lukisan, grafis, patung. Seni Ukir, dan    Ragam Hias.

Jenis karya Seni Rupa Murni yang diciptakan di Indonesia dan manca negara
`1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.

2. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.

3. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).

4. Seni Ukir Nusantara
Seni Ukir adalah Membentuk gambar pada kayu atau bahan lainnya dengan menggunakan tatah, pahat ukir atau pisau ukir yang di goreskan atau di toreh pada permukaan kayu atau benda lain.sesuai bentuk yang di inginkan. Motif Ukiran di Indonesia umumnya berbentuk geometris, Banyak di temukan di pada badan-badan candi, rumah adat, prasasti, Perisai, tombak, keris, keraton, singgasana, kursi,    masjid dan wayang.

Pada umumnya ukiran di Indonesia berupa bentuk stalasi dari bentuk Tumbuh-tumbuhan, Hewan, bahkan kadang-kadang Manusia.
Contoh : Perisai suku asmat, Ukiran rumah adat toraja, ukiran jepara, Ukiran Bali, Relief Candi dan prasasti kerajaan.

PEMAHAMAN TENTANG SENI UKIR INDONESIA
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain dengan menggunakan tatah (pahat ukir) dan pisau ukir.

Jadi dengan demikian yang dimaksud dengan Kerajinan Ukir adalah barang-barang ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh seseorang yang dalamperwujudannya memerlukan ketekunan, keterampilan, dan perasaan seni dengan cara di toreh / dipahat di atas kayu, batu, logam, gading, dsb. Sedangkan yang dimaksud dengan kerajinan ukir kayu adalah jenis kerajinan yang menggunakan teknik ukir pada bahan kayu.

Sedangkan teknik ukir adalah teknik pembuatan hiasan yang menggunakan alat berupa tatah / pahat ukir.

Seni Ukir merupakan gubahan dari bentuk-bentuk visual yang dalam pengolahannya mempunyai sifat kruwikan ( Jawa ) dengan susunan yang harmonis, sehingga memikiki nilai estetis. Seni ukir diujudkan melalui bahan kayu, logam, gading , batu dan bahan-bahan lain yang memungkinkan untuk dikerjakan. Adapun bentuk-bentuk gubahan tersebut merupakan stilisasi dari bentuk alam yang meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang, awan, air, manusia, dsb.

FUNGSI SENI UKIR

1.    Fungsi Fisik
Seni kerajinan memiliki fungsi fisik karena kegunannya, antara wujud dan daya tarik penampilan sauatu karya seni sangat diperlukan. Dalam hal ini pembuatan karya seni kerajinan perlu mempertimbangkan segi estetiknya, sebab melalui sentuhan estetik karya seni yang tercipta memiliki daya tarik yang utama. Keberhasilan fungsi fisik produk seni kerajinan, ditentukan oleh segi estetik, nilai simbolik, dan nilai kepraktisan. Selain itu, keberhasilannya juga sangat ditentukan oleh tingkat ketrampilan pembuatannya. Seperti pada umumnya, produk seni kriya atau kerajinan memiliki kegunaan praktis, namun hal itu tidak berarti karya kirya dan seni kerajinan tidak memliki nilai estetis, simbol, dan spiritual. Justru nilai-nilai tersebut seringkali sudah luluh di dalamnya, atau bahkan berada di atas fungsi fisiknya



2.    Fungsi Filosofis
Semua ukiran yang  terdapat pada rumah dan lumbung merupakan lambang atau simbol makna hidup orang Toraja. Ukiran-ukiran itu ada yang bermakna hubungan manusia Toraja dengan pencipta-Nya dengan alam kosmos dan menggambarkan hubungan dengan sesama manusia (Lolo Tau), dengan hewan/ternak (Lolo Patuoan) dengan tanaman (Lolo Tananan). ukiran Toraja menggunakan medium kayu bujur sangkar berukuran 15×15 cm yang berfungsi sebagai hiasan dinding. Ukiran Toraja merupakan pahatan dua dimensi yang menyerupai relief dan diberi warna-warna yang kuat menonjolkan nuansa etnik. Sebagai hasil budaya, tiap- tiap motif ukiran Toraja merepresentasikan suatu benda dan memiliki makna tertentu bagi kehidupan masyarakat setempat. Jika anda seorang yang percaya akan kekuatan alam.

CORAK SENI UKIR

Motif/corak Ukiran di Indonesia umumnya berbentuk geometris, Banyak di temukan di / pada badan-badan candi, rumah adat, prasasti, Perisai, tombak, keris, keraton, singgasana, kursi, masjid dan wayang. Pada umumnya ukiran di Indonesia berupa bentuk stilasi dari bentuk Tumbuh-tumbuhan,Hewan,bahkan kadang-kadang Manusia.
Contoh : Perisai suku asmat, Ukiran rumah adat toraja, ukiran jepara, Ukiran Bali, Relief Candi dan prasasti kerajaan. Ukiran  tongkonan di toraja. Sebagai hasil budaya, tiap- tiap motif ukiran Toraja merepresentasikan suatu benda dan memiliki makna tertentu bagi kehidupan masyarakat setempat. Jika anda seorang yang percaya akan kekuatan alam, tak ada salah nya anda mengetahui makna di balik tiap motif ukiran Toraja Sesuai dengan kebudayaan / adat daerah.

JENIS UKIRAN
1.      UKIRAN KAYU.
Pada umumnya ukiran di indonesia yang terkenal adalah ukiran kayu. Contoh ukiran Jepara,Ukiran toraja,Ukiran minangkabau,dan ukiran Bali

2.      UKIRAN BATU
Gambar yang di buat di atas batu biasa disebut relief atau prasasti. Contoh ukiran pada batu nisan

Bahan dan Alat Mengukir
1. Bahan : Kayu,Batu dll
2. Alat    : Tatah (pahat ukir), Pisau ukir.

Teknik Pembuatan Seni Ukir
Teknik ukir dengan pahat.
Langkah Membuat Ukiran
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
2. Membuat Rancangan gambar pada bahan
3. Menggores’pahat ,mencungkil bagian bahan dengan pahat.pisau ukir Sesuai bentuk yang dinginkan
4. Menghaluskan permukaan ukiran dengan kertas gosok
5. Melakukan pewarnaan
6. Melakukan finishing.
7. Seni Hias Nusantara

Ragam hias Nusantara disebut seni Ornamen,yang dimiliki setiap daerah di Nusantara antara lain : - Motif Geometris
- Motif Tumbuhan
- motif Hewan.





MODUL 6

Sekolah                               :  SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran                    :  Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas                                   :  IX
Tahun Pelajaran                  :  2011 / 2012
Semester                             :  II ( Genap )

Standar Kompetensi   :  2.  Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar      :  2.1. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang di kembangkan dari beragam unsur karya seni rupa nusantara dan manca negara di luar asia

I.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Siswa dapat mengekspresikan diri dengan berkarya patung seni patung
2. Siswa dapat menyiapkan karya untuk pameran kelas/sekolah
3. Siswa dapat menata karya seni dan menata pameran kelas/ sekolah dengan baik.

A. PENGERTIAN PATUNG
Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi. Kamus Besar Indonesia bertuliskan bahwa, patung adalah benda tiruan bentuk manusia dan binatang yang cara pembuatanya dipahat pengertian ini didasarkan terjemahan dari bahasa inggris SCULPTURE, karena pematung jaman dahulu menggunakan tehnik pahat.
Seni patung disebut juga plasticart atau seni plastic, mudah dibentuk sesuka hati. Seni patung bisa di artikan sebagai seni bentuk (bentuk-bentuk yang memiliki keindahan)

B. FUNGSI PATUNG
Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan, pada jaman hindu dan budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau orang yang di jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung di buat untuk monument/ peringatan suatu peristiwa besar pada suatu bangsa, kelompok atau perorangan.
Pada jaman sekarang seni patung sering di ciptakan untuk hiasan penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu di ciptakan untuk dinik mati nilai keindahan bentuknya.
Secara umum berdasarkan pembutanya seni patung ada 6 macam yaitu :
- patung religi, untuk sarana beri badah,bermakna relijius.
- Patung monument, untuk peringatan peristiwa bersejarah atau jasa seorang pahlawan.
- Patung arsitektur, patung yang ikut aktif berfungsi dalam kontruksi bangunan.
- Patung dekonasi, untuk menghias bangunan atau lingkungan taman.
- Patung seni, patung seni untuk di nikmati keindahan bentuknya.
- Patung kerajinan, hasil dari para pengrajin.

C. CORAK PATUNG
Pada masa lampau sudah dikenal patung primitive seperti patung asmat di irian jaya dan sulawesi selatan (tanah toraja). Pada masa kerajaan hindu budha di jawa dan bali banyak sekali di temukan hasil karya seni patung terutama di candi hindu dan budha yang bercorak tradisional.
Dilihat dari perwujudtanya, ragam seni patung moderen dapat di bedakan menjadi 3 corak sebagai berikut :
- corak imitatif / realis yaitu tiruan alam seperti manusia, binatang dan tumbuhan
- corak dekoratif yaitu bentuk-bentuk alam yang di olah / di ubah menurut gagasan imajinasi pematung
- corak nonfiguratif/abstrak yaitu bentuknya telah banyak berubah.

D. RAGAM PATUNG
Penampilan karya patung bermacam-macam jenisnya, hal ini dapat kita saksikan dirumah, di taman atau di museum. Jenis karya patung dapat di bedakan menjadi 3 yaitu :
1.      patung dada
patung dada adalah penampilan karya patung sebatas dada ke atas atau bagian kepala.
2.      patung torsa
torsa di sebut juga badan.patung torsa adalah penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian dada,dari dada, pinggang, dan panggul.
3.      patung lengkap
penampilan karya patung lengkap maksudnya terdiri dalam badan, anggota badan, anggota badan bagian atas dan bagian bawah serta kepala.


E. MEDIA SENI PATUNG
Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan teknik yang diperlukan dalam seni patung.

A.  BAHAN
bahan seni patung dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :
1)   bahan lunak
Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah di bentuk misalnya : tanah liat, lilin, sabun. Tanah liat yang baik harus bersih dari kerikil, akar, rumput, dll. Daya susut tanah tidak lebih dari 10%,supaya kalau sudah kering tidak pecah/ hancur,tanah liat harus juga cukup elastis artinya mudah di bentuk, tidak telalu lembek atau terlalu keras. Untuk bahan plastisin (lilin) mudah dapat di took, tingkat plastisinya bermacam-macam, ada yang sangat lembek, cukup lembek, dan agak lembek. Bahan sabun mudah di bentuk,akan tetapi ukuranya kecil, kita tidak bisa berkarya lebih besar.
2)   Bahan sedang
Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru,kayu sengan, kayu randu,dan kayu mahoni.
3)   bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu sonokeling dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (manmer).
Selain bahan-bahan tersebut masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat patung yaitu semen-pasir, gips, kuningan, perunggu, emas dan sebagainya.

B.  ALAT
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya alat-alat yang digunakan :
Ø  butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
Ø  Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
Ø  Pahat
Ø  Palu
Ø  Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat.
Ø  Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada kerangka patung

C.  TEKNIK
Teknik adalah cara untuk melakukan sesuatu.teknik pembuatan patung ada 4 yaitu :
Ø  teknik membutsin teknik dengan cara memijat,menambah dan mengurangi bahan yang di bentuk
Ø  teknik memahat teknik dengan cara menggunakan bahan yang di bentuk, teknik ini tidak bisa dilakukan penambahan/penambalan.
Ø   teknik mencetak teknik ini umumnya cair atau bahan yang bisa di cairkan.
Ø  teknik konstruksi membuat patung dengan cara menyusun bahan, baik kerangka/tanpa kerangka.

F. MEMBUAT PATUNG
1.  Patung bahan lunak
Teknik membuatnya dengan cara membutsin langkah-langkah pengerjaanya sebagai berikut :
a. siapkan tanah liat / plastisin. Butsir, air, meja putar, gambar racangan patung.
b. Tempatkan tanah liat atau plastisin di atas meja putar, sedikit demi sedikit sambil meja
di putar.
c. Pijat-pijat bahan hinga mendekati bahan yang diinginkan sambil dikasih air sedikit demi sedikit, secara global jika bahan kurang bisa di tambah, sebaiknya bila berlebihan bisa dikurangi.
d. Sempurnakan bentuk dengan alat Bantu butsir dan berikan sentuhan akhir dengan pembentukan lebih detail atau sempurna dan dihaluskan.

2. Patung bahan keras
Dikerjakan dengan cara memahat/mengukir langkah langkah pengerjaanya sebagai berikut :
a. siapkan balok kayu sesuai ukuran yang kita inginkan dan pindahkan gambar/pola di atas permukaan balok kayu.
b. Lakukan pemotongan dengan gergaji dari 4 sisi, pembentukan sedikit demi sedikit hingga mendekati bentuk global.
c. Buatlah bentuk global,bandingkan dengan gambar/pola/gagasan dengan amplas supaya halus.
d. Lanjutkan dengan membuat bentuk ujung lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas lagi.
e. Difirising dengan menggunakan cat akritik / melamin

KESIMPULAN
Setelah memaparkan isi pada bab-bab yang sebelumnya, penulis mendapatkan kesimpulan yang berkaitan dengan isi karya tulis ini. Penulis dapat menyimpulkan isi karya tulis ini sebagai berikut:
Ø  Seni patung dapat di lakukan di rumah sebagai pekerjaan sampingan.
Ø  Seni patung juga dapat mengepresikan karya sendiri.
Ø  Seni patung membuat rumah kita nampak lebih indah dan nyaman untuk di lihat.
Ø  Seni patung dapat menumbuhkan rasa kemandirian kita.


                                                                                                   Sungai Penuh,     Mei 2012
Kepala Sekolah                                                                 Guru Mata Pelajaran        




          I F R I A L, S.Pd                                                         AISAHARDIANTI, S.Pd
NIP.196012081984031003                                              NIP.198710102010012017