TUGAS
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
( BAHAN
AJAR SENI BUDAYA )
DOSEN
PENGASUH :
Dr. DARMANSYAH, M.Pd
Dr. DARMANSYAH, M.Pd
Oleh :
AISAHARDIANTI,
S.Pd
NIM:
1104031
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA ( S.2 )
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan Tugas Semester “Pembelajaran
Berbasis WEB”.
Analisis ini dibuat untuk memenuhi
sebagian persyaratan dalam Mata Kuliah Pengantar
Pembelajaran Berbasis WEB. Program Studi Pasca Sarjana (S2) Jurusan Teknologi
Pendidikan (TP) Universitas Negeri Padang.
Kami
mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang membantu secara moril dan
materil sehingga makalah ini dapat tersusun, terutama kepada Dosen Teknologi
Pembelajaran Berbasis WEB yaitu Bpk. Dr. DARMANSYAH, M.Pd.
Sei.Penuh, Juni 2012
Penulis
Penulis
MODUL I
Sekolah : SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas :
IX
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Semester :
I ( Ganjil )
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi
Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi seni rupa murni daerah setempat
1.2. Menampilkan
sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan
teknik
seni rupa murni daerah
Indikator
: - Mengidentifikasi seni rupa
murni daerah
-
Mendiskripsikan Karya seni rupa murni daerah setempat berdasarkan
cirinya.
- Menganalisa
keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa murni daerah
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
a. Menjelaskan 3 seni rupa murni daerah
b. Menyebutkan ciri-ciri seni rupa murni daerah
c. Menjelaskan aliran dan ciri-ciri seni rupa murni daerah
d. Menjelaskan Ragam seni rupa murni daerah setempat
e. Menyebutkan penilaian proses berkarya seni rupa murni daerah setempat
II. Materi Pelajaran
Seni Rupa Murni Daerah
setempat adalah karya seni rupa murni yang menggambarkan adanya
nilai-nilai budaya daerah setempat.
Seni rupa adalah
gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media
titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata
dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa
terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi
pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa
murni mengutamakan fungsi keindahan.
Karya seni rupa murni
banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan
seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik
Bantul Yogyakarta,Seni anyam dan seni Ukir, dan Patung dari Toraja. seni lukis
dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak
karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di
berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas
sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah
satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya.
Dengan demikian dapat
di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi
nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan
tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap
terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang
indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni
rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu.
Secara garis besar seni rupa murni daerah dibedakan menjadi 3
diantaranya :
I.
SENI RUPA TRADISIONAL
Seni rupa tradisional
adalah seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat sesuai kebudayaan daerah
tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari
masa-kemasa.
Karya seni rupa tradisional dibedakan menjadi 2 gaya yaitu ;
1. Gaya primitif, Ciri-cirinya :
Ø Untuk upacara ritual kepercayaan
Ø Terkesan misteri
Ø Merupakan makna/lambang
Ø Ekspressif penuh perasaan
Ø Bentuknya kurang sempurna,berkesan dilebih-lebihkan
Contoh
1. Lukisan babi hutan dalam gua di sulawesi selatan
2. Lukisan Bison di Gua altamina
3. Patung sedada
2. Gaya Klasik
Corak dan gaya seni
rupa klasik dipengaruhi kaidah-kaidah formal kerajaan Yang sudah dianggap
mencapai kesempurnaan.
Ciri-ciri :
Ø Melambangkan kejayaan suatu kerajaan
Ø Segala sesuatu digambarkan sempurna
Ø Gambaran / cenderung glamour dan menarik.
Contoh:
1. Wayang kulit
2. Relief candi Borobudur
3. Patung kwannon nara
4. Seni patung Mesir kuno
II. SENI RUPA MODERN
Karya seni rupa yang
mengalami perubahan dan kemajuan diberbagai aspek,baik dari segi
tema,gaya,maupun bentuk dan bahan pembuatannya.
Ciri-ciri :
Ø Bentuknya Unik
Ø Wujud terkesan aneh
Ø Corak bentuk dan gaya terkesan bebas.
Sejalan dengan
perkembangan kebudayaan seni rupa modern dapat dibedakan menjadi 3 Yaitu :
A. Representatif
Gaya senirupa yang
menggambarkan keadaan nyata dalam kehidupan masyarakat dan keadaan
alam.Yang termasuk gaya representatif adalah :
1. Naturalis yaitu Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam.
Ciri-cirinya
Ø Mengambil objek pemandangan alam
Ø Warna-warnanya nampak alami
Contoh :
ü Lukisan desa minangkabau karya Wakidi
ü Lukisan Dimusim Panas karya Shinsui Ito
2. Romantisme
Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan yang penuh kegetiran,ketegangan
dan penuh Tantangan .
Ciri-ciri
Ø Digambarkan dengan emosi yang memuncak
Ø Terkesan dramatis
Contoh : Berburuh Rusa karya Raden
Saleh
3. Realisme
Aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup manusia, semua yang digambarkan
benar-benar nyata.
Contoh : Dua gadis memakai caping karya Henk Ngantung
B. Deformatif
Gaya seni rupa yang
sudah mengalami perubahan bentuk dari bentuk alam menjadi bentuk baru. Yang termasuk aliran deformatif adalah :
1. Ekspresionisme
Aliran seni rupa yang
penggambarannya mengutamakan curahan bathin dengan keadaan seniman secara
spontan dan bebas.
Ciri-ciri :
Ø Goresan garis utama nampak spontan dan cepat
Ø Terkesan dinamis
Contoh :
Ø Ibuku sedang marah
Ø Potret wanita Bali.
2. Surealisme
Aliran seni rupa yang
penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan Cenderung aneh Dan berada dalam alam
khayalan
Ciri-ciri
Ø Melukiskan hal khayalan dan Intuitif
Ø Seperti alam mimpi
Contoh Keteguhan memori
3. Imprealisme
Aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek dilihat oleh seniman denganm
warna yang cemerlang seperti kiasan sinar.
Ciri-ciri
Ø Warna-warna cemerlang
Ø Objek digambar sekedar kesan
Ø Terkesan seperti hanya kiasan-kiasan warna.
Contoh.
Ø Roud Near Mont Sainte Victoire
Ø Potret diri
4. Kubisme
Aliran seni rupa yang
penggambarannya berupa bidang-bidang persegi
Ciri Bentuk gambar Kotak/bidang dengan warna
C. Abstraksionisme
Adalah gaya seni rupa
yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke
inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan bentuk
alam.
Ciri-ciri
Ø Menampilkan bentuk yang unik
Ø Tidak menyerupai alam
III. SENI RUPA POST MODERN
Merupakan gaya seni
rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit
ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu.Kritik
sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa
posmo.
MODUL 2
Sekolah : SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran : Seni
Budaya ( Seni Rupa )
Kelas :
IX
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Semester :
I ( Ganjil )
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi
Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar : 1.2. Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan gagasan dan
teknik
seni rupa murni daerah
A. Ragam Seni Rupa Murni Daerah
1. Seni Lukis Daerah
Merupkan salah satu
cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan
cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut
diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif.
Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki
pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah
yang bersangkutan.
2. Seni Patung Daerah
Merupakan cabang dari
karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga
dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang
indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki
nilai-nilai budaya daerah.
3. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan
cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya,
seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya
memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra,
sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat
dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya
(photography).
Penilaian Proses berkarya seni rupa daerah setempat adalah :
Ø Objek yang diwujudan dalam bentuk karya seni rupa
Ø Teknik Pembuatan
Ø Fungsi / makna.
B. Tema Seni Rupa Murni Daerah
Dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan
manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang,
dan papan.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.
a)
Manusia dan Dirinya
Sendiri
Seni rupa sebagai media
ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri
dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita
jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis
ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya.
b) Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya
Manusia sebagai mahluk
sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan
citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek
lukisan.
c) Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya
Alam yang ada di
sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang
bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar
kuasa Tuhan.
d) Manusia dengan kegiatannya
Manusia dalam kehidupan
sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak,
wiraswasta, dan lain-lain.
e) Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dapat
dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita
bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk
bebas.
f) Hubungan Manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia
sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk
mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni
rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang
tidak pernah kita jumpai.
C. Gaya Seni Rupa Daerah
Gaya / corak atau
aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan
kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat
sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup
pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia
yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut
postmodern.
Gaya seni rupa
tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh
masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional
dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik.
1. Primitif
Istilah primitif
diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana).
Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri
sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya.
2. Klasik
Klasik mengandung
pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik terjadi pada
masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama
Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung,
seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Contoh karya seni rupa
murni antara lain adalah
Patung pada candi Borobudur, Ukiran pada nisan makam Syeh Maulana Malik
Ibrahim,
Lukisan Pitamaha Bali, Lukisan Young Artis Bali, Lukisan karya Afandi,
Karya seni patung Asmat, seni Patung Keruak Lombok Timur dan seni Ukir dari
Toraja.
A. Pengertian Apresiasi Seni
Apresiasi seni adalah
kegiatan untuk mengerti, memahami, mengayati, menhargai dan mencaintai karya
seni dengan menganalisa dan memberikan tanggapan terhadap karya seni
B. Metode dalam mengapresiasi karya seni
1. Metode Induktif,
yaitu dengan mediskripsikan ciri-ciri pokok hubungan antar unsur- unsur,
mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema dalam karya seni.
2. Metode Deduktif,
yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah Karya seni untuk
mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah terpenuhi.
3. Metode empati, yaitu
metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak hanya sesuatu yang
tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki
4. Metode interaktif,
yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni melalui kesepakatan
kelomopok dengan jalan diskusi yang akhirnya menghasil interpretasi terhadap
karya seni.
C. Demensi fisik dalam menganalisa karya seni
1. Materi subjek
Yaitu menganalisa karya
seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan dalam
karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah menggambarkan
seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan
berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur
yang terbuka.
2. Medium
Yaitu menganalisa karya
seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam menciptakan
karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas
kanvas dengan teknik basah.
3. Form
Yaitu menganalisa karya
seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni, setiap karya
seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara
detail atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono
dengan gaya ekspresionis, merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar,
menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang pahit , sepi kosong, komposisi
sentral dengan warna dominan merah dan hitam.
MODUL 3
Sekolah : SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran : Seni
Budaya ( Seni Rupa )
Kelas :
IX
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Semester :
I ( Ganjil )
Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar : 2.1. Memilih unsur karya seni rupa Nusantara
untuk dikembangkan
menjadi karya seni rupa murni
Indikator :
- Mendiskripsikan hasil karya seni rupa
Nusantara berdasar unsur -
unsurnya
- Mengidentifikasi
unsur-unsur karya seni rupa Nusantara yang akan
dikembangkan menjadi karya seni rupa murni
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1. Menjelaskan enam unsur penting dalam
seni rupa murni
2. Mengklasifikasi warna yang tergolong
warna primer
3. Membedakan warna skunder dengan warna
tersier
4. Membuat campuran waran menjadi warna
skunder
5. Membuat kombinasi warna harmonis
6. Menjelaskan lima prinsip penggabungan
unsur-unsur seni rupa
7. Membedakan prinsip keseimbangan dengan
prinsip kesatuan dalam melukis
8. Menerapkan prinsip- prinsip seni dalam
melukis
9. Latihan membuat unsur-unsur seni rupa
10. Latihan mengorganisir unsur-unsur seni
rupa dengan memperhatikan prinsip seni rupa
II. Materi
Pembelajaran
A.
Unsur – unsur seni rupa murni
1) .
Titik
Titik merupakan unsur terkecil juga merupakan media ungkap dalam seni rupa.
Teknik menggambar atau melukis yang menggunakan titik disebut pointilis
2) . Garis
Garis adalah kumpulan titik-titik, unsure
garis dapat menyatakan bentuk, irama, gerak, gelap terang, tekstur dan suasana,
dilihat dari bentuknya garis dibedakan menjadi dua, yaitu garis imajinair atau
garis hayal, yaitu garis yang tidak tampak, tapi dapat dirasakan kehadirannya,
misalnya garis batas ruang atau bidang, garis nyata yaitu garis yang dengan
mudah bias dirasakan kehadirannya, misalnya garis lurus, lengkung, putus-putus,
bergelombang dll.
3). Bidang
Bidang merupakan bentuk yang dibatasai oleh garis, bidang juga menghasilkan
ruang dan kesan dua demensi dan tiga demensi
4). Warna
Warna merupakan unsur seni yang menimbulkan adanya kesan gelap terang,
warna juga sebagai media untuk menciptakan bentuk yang realais dalam teori
lingkaran waena Brewster, warna dikelompokkan menjadi :
a. Warna pokok atau warna primer : merah,
kuning dan biru.
b. Warna skunder campuran warna pokok :
Oranye, hijau dan jingga
c. Warna tersier ( ke tiga ) campuran warna
skunder
d. Warna netral : Hitam dan putih
Beberapa istilah dalam warna
1. Hue yaitu kelompok warna primer
2. Value yaitu kesan gelap terangnya warna yang dipengaruhi dari
warna hitam dan putih, semakin banyak putihnya atau terang semakin tinggi
valuenya
3. Intesintas, yaitu tingkat kekuatan warna atau gelapnya terangnya
warna semakin cerah semakin tinggi intensitasnya dan sebaliknya
4. Warna analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan
dalam lingkaran warna, misalnya merah dengan merah keoranyean
5. Warna monokromatik, yaitu kombinasi warna satu corak tetapi
intensitas dan valuenya berbeda, misalnya biru dan biru muda, merah dan merah
muda Warna analogus dan monokromatik merupakan warna harmonis
6. Warna komplomenter, yaitu kombinasi warna yang berlawanan atau
yang letaknya berhadapan dalam lingkaaran warna, misalnya merah dengan kuning,
oranye dengan hijau juga hitam dan putih, gelap dan terang
7. Gelap terangnya warna : warna yang menuju ke jingga atau biru
dikelompokkan warna gelap, sedang warna menuju ke kuning atau merah
dikelompokkan waran terang
8. Panas dinginnya warna: warna gelap tergolong warna dingin, sedang
warna terang tergolong warna panas
9. Nuansa warna, yaitu perpindahan warna satu ke warna lain dengan
batas sayup-sayup atau tidak jelas, keadaan ini bias dilakukan dengan mencampur
warna sedikit demi sedikit
10. Gradasi warna, yaitu batas warna
satu dengan warna lain
11. Arti atau simbul dalam penggunaan warna
secara heraldis
a. Merah : api, panas, bahaya, aksi, gagah,
menatang, berani
b. Biru : tengan, kebenaran, bersedih,
kenyataan
c. Kuning : matahari, cerah, suka cita,
terang
d. Violet : kekayaan, bangsawan, berkabung,
mewah
e. Oranye : masak, musim gugur, bahagia,
senja
f. Hijau : dingin, sejuk, tenang, segar,
mentah, masam, pertumbuhan
g. Putih : suci, kebersihan, tak
berdosa,jujur, jernih
h. Hitam : tragedi, kematian, kegelapan,
kejahatan, ilmu gaib
5). Bentuk
Bentuk adalah penggambaran suatu objek yang
dapat dilihat oleh mata, kemudian kesannya dipindahkan pada bidang karya seni
rupa, melalui goresan garis, warna Bentuk dalam seni rupa antara lain :
a. Bentuk Naturalis, yaitu bentuk tiruan benda alam
b. Bentuk Instuitif, yaitu yang didasarkan insting atau naluri saja
c. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami dan
sama sekali tidak dikenal.
d. Bentuk Abstraktif, yaitu bentuk yang bersifat perubahan bentuk alam
dengan teknik stilasi sehingga menjadi bentuk hiasan, misalnya distorsi (
penyimpangan bentuk ) dan deformasi ( penyimpangan proporsi )
e. Bentuk figurative, yaitu bentuk alam yang mengalami perubahan bentuk
yeng tergantung pada konsep pandangan hidup seseorang atau bangsa, misalnya
wayang, dll
f. Bentuk Simbolis, Bentuk yang memiliki simbul tertentu, misalnya ragam
hias batik parang
1. Tekstur
Tekstur nyata adalah nilai raba permukaan benda yang bisa dirasakan sesuai
dengan kenyataan,misalnya kulit, kayu, tembok dll. Tekstur semu yaitu nilai
halus kasarnya permukaan benda hanya berupa kesan, misalnya kesan tekstur pada
lukisan.
Prinsip – prinsip penggabungan unsur-unsur
seni rupa
1) Keseimbangan, merupakan suatu kesan dua
unsur atau lebih ( garis, bidang, warna, dan bentuk ) yang ditata sehingga
menjadi seimbang atau balance.
Macam-macam keseimbangan
a. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah
pembagian yang sama.
b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah
pembagian yang tidak sama’
c. Keseimbangan sentral, yaitu keseimbangan yang berada di tengah-tengah
atau memusat
d. Keseimbangan diagonal, yaitu keseimbangan yang berada di garis diagonal
2) Irama
Irama atau ritme adalah penempatanjarak antara unsur yang satu dengan yang
lain secara berkesinambungan dan berselang seling sehingga terkesan menarik
3) Kontras
Kontras adalah perbedaaan yang jauh antara unsur yang satu dengan yang
lain, dalam seni rupa kesan kontras bisa dicapai dengan pemakaian irama unsur
seni rupa dengan tajam, misalnya dengan menggunakan warna kontras, bentuk besar
dan kecil
4) Selaras atau harmoni
Selaras adalah penggunaan unsur-unsur seni yang berdekatan atau hampir
sama, misalnya penggunaan warna merah dengan merah muda atau merah keoranyean bentuk yeng harmonis dll
5) Kesatuan atau unity
Kesatuan adalah secara keseluruhan penggunaan unsur-unsur seni terkesan
adanya kemenyatuan dan tidak terpisah-pisah Praktek membuat unsur-unsur seni
dan menerapkannya dalam sebuah karya seni dengan memperhatikan prinsip-prinsip
penggabungan
MODUL 4
Sekolah : SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran : Seni
Budaya ( Seni Rupa )
Kelas :
IX
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Semester :
I ( Ganjil )
Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar : 2.2. Mengkspresikan diri melalui karya seni
rupa murni yang
dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
Indikator :
- Membuat rancangan/disain/sketsa karya
seni rupa murni yang
dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
- Membuat karya seni rupa yang dikembangkan dari unsur- unsur seni rupa
murni Nusantara
I. Tujuan
Pembelajaran
Siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian sketsa
2. Menunjukkan media membuat sketsa
3. Menjelaskan aturan atau hal-hal penting
dalam membuat sketsa
4. Menjelaskan pengertian seni lukis
5. Mendiskripsikan tema dakam melukis
6. Menunjukkan teknik melukis
7. Menerapkan langkah-langkah melukis
8. Dapat membuat sketsa lukisan dengan
mengikuti tahap yang benar
9. Dapat menyelesaikan sketsa lukisan
dengan baik
10. Dapat membuat lukisan dari sketsa yang
dibuat
11. Dapat membuat lukisan dengan mengikuti
tahap yang benar
12. Dapat menyelesaikan lukisan dengan baik
II. Materi
Pembelajaran
A . Pengertian Sketsa
Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang
merupakan garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan
memperhatikan komposisi, proporsi dan lain-lain
B. Media Sketsa
Media sketsa antara lain adalah :
1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan, misalnya Pensil,
arang, krayon atau pastel dan lain – lain
2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsubg digunakan
karena harus menggunakan alat bantu, misalnya , tinta cina, spidol, cat air,
cat plakat dan lain-lain
C. Aturan atau hal-hal penting dalam
membuat sketsa
1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu
dihapus
2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus
3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek
4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar
5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas
6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga
jelas karakteristiknya
7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa
8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu
9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk
yang tepat
10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari
bentuk objek yang akan digambar
D. Pengertian Melukis
Melukis adalah goresan tangan manusia di atas bidang dua demensi yang menghasilkan
bentuk warna. Dalam melukis ungkapan perasaan seniman sangat diutamakan
E. Media Lukis
1. Bahan melukis
a. Cat atau tinta : cat air, cat minyak, cat akrelik, tinta cina, pensil
warna, crayon dan pewarna lainnya
b. Bidang lukis : Kertas, kanvas, triplek, kaca logam, keramik, tembok dll.
2. Alat Melukis Kuas cat air, kuas cat
minyak, palet, spayer, dll
F. Tema Lukisan
1. Manusia dengan dirinya sendiri, misalnya potret diri
2. Manusia dengan manusia lain , misalnya keluarga, teman, dan orang lain
3. Manusia dangan alam sekitar, misalnya keadaan alam yang merupakan
kebesaran Tuhan
4. Manusia dengan alam benda, misalnya berbagai bentuk benda alam disekitar
kita ( Kubistis, silindris,
eliptis dan bebas ).
5. Manusia alam emajinasi, yaitu merupakan emajinasi atau hayalan seniman
yang diekpresikan dalam sebuah lukisn, misalnya stulasi wayang, lukisan abstrak
dll.
G. Teknik Melukis
1. Teknik aquarel, yaitu melukis dengan menggunakan cat air dengan goresan
yang tipis sehingga menghasilkan warna trasparan
2. Teknik plakat, yatiu melukis denghan menggunakan cat poster, cat minyak
cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan
padat
3. Teknik Semprot, yaitu melukis dengan menggunakan bahan cat cair yang
disemprotkan deng sprayer, misalnya membuat reklame dll
4. Teknik pointilis, yaitu teknik melukis yang dalam membuat gelap terang
objeknya dengan membuat unsur titik-titik
5. Teknik tempera, yaitu teknik yang dilakukan pada dinding yang masih
basah sehinga hasilnya akan menyatu dengan arsiteknya
6. Teknik kolase, yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian
ditempel sehingga membentuk l.ukisan yang realis atau abstrak
7. Teknik
Mozaik, yaitu dengan menempel benda – benda tiga demensi yang ditata sedemikian
rupa sehingga menghasilkan lukisan.
H. Langkah Melukis
1. Menentukan tema teknik melukis
2. Menyiapkan media melukis
3. Melakukan inspirasi atau mencarai gagasan atau ide
4. Membuat sketsa lukisan dari objek yakan dilukis.
5. Menyempurnakan
bentuk sketsa menjadi lukisan dengan memulai bentuk-bentuk yang pokok ( yang
menjadi emphasis atau pusat pandangan )
6. Melakukan finishing lukisan
MODUL 5
Sekolah : SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas : IX
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Semester :
II ( Genap )
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya
Seni Rupa
Kompetensi Dasar : 1.1.
Mengidentifikasi Jenis karya seni rupa murni yang diciptakan Di
Indonesia
2.1. Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gagasan dan
teknik berkarya seni rupa murni
indonesia
I. Tujuan
Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan 11 Jenis karya seni rupa
yang diciptakan di Indonesia
2. Menjelaskan keunikan teknik berkarya
karya seni rupa murni Indonesia
II. Materi
Pelajaran
1. Karya Seni Rupa Murni (Fine Art)
Sebuah karya seni rupa murni mengutamakan nilai ekspresi perupanya
dibandingkan nilai terapannya. Gagasan, media, teknik, proses, dan keahlian
berkarya seorang perupa dominan dalam hal ini. Contoh nya adalah lukisan,
grafis, patung. Seni Ukir, dan Ragam Hias.
Jenis karya Seni Rupa Murni yang diciptakan
di Indonesia dan manca negara
`1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi
dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna
atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh
budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada
gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan
seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
2. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga.
Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan
teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
3. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi
dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari
segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel,
plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni
grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan
cetak cahaya (photography).
4. Seni Ukir Nusantara
Seni Ukir adalah Membentuk gambar pada kayu atau bahan lainnya dengan
menggunakan tatah, pahat ukir atau pisau ukir yang di goreskan atau di toreh
pada permukaan kayu atau benda lain.sesuai bentuk yang di inginkan. Motif
Ukiran di Indonesia umumnya berbentuk geometris, Banyak di temukan di pada
badan-badan candi, rumah adat, prasasti, Perisai, tombak, keris, keraton, singgasana,
kursi, masjid dan wayang.
Pada umumnya ukiran di Indonesia berupa
bentuk stalasi dari bentuk Tumbuh-tumbuhan, Hewan, bahkan kadang-kadang
Manusia.
Contoh : Perisai suku asmat, Ukiran rumah
adat toraja, ukiran jepara, Ukiran Bali, Relief Candi dan prasasti kerajaan.
PEMAHAMAN TENTANG SENI UKIR INDONESIA
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar
hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan)
yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal
sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau
bahan-bahan lain dengan menggunakan tatah (pahat ukir) dan pisau ukir.
Jadi dengan demikian yang dimaksud dengan Kerajinan
Ukir adalah barang-barang ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh
seseorang yang dalamperwujudannya memerlukan ketekunan, keterampilan, dan
perasaan seni dengan cara di toreh / dipahat di atas kayu, batu, logam, gading,
dsb. Sedangkan yang dimaksud dengan kerajinan ukir kayu adalah
jenis kerajinan yang menggunakan teknik ukir pada bahan kayu.
Sedangkan teknik ukir adalah
teknik pembuatan hiasan yang menggunakan alat berupa tatah / pahat ukir.
Seni Ukir merupakan gubahan dari bentuk-bentuk
visual yang dalam pengolahannya mempunyai sifat kruwikan ( Jawa ) dengan
susunan yang harmonis, sehingga memikiki nilai estetis. Seni ukir diujudkan
melalui bahan kayu, logam, gading , batu dan bahan-bahan lain yang memungkinkan
untuk dikerjakan. Adapun bentuk-bentuk gubahan tersebut merupakan stilisasi
dari bentuk alam yang meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang, awan, air, manusia,
dsb.
FUNGSI SENI UKIR
1. Fungsi Fisik
Seni kerajinan memiliki fungsi fisik karena kegunannya, antara wujud dan
daya tarik penampilan sauatu karya seni sangat diperlukan. Dalam hal ini
pembuatan karya seni kerajinan perlu mempertimbangkan segi estetiknya, sebab
melalui sentuhan estetik karya seni yang tercipta memiliki daya tarik yang utama.
Keberhasilan fungsi fisik produk seni kerajinan, ditentukan oleh segi estetik,
nilai simbolik, dan nilai kepraktisan. Selain itu, keberhasilannya juga sangat
ditentukan oleh tingkat ketrampilan pembuatannya. Seperti pada umumnya, produk
seni kriya atau kerajinan memiliki kegunaan praktis, namun hal itu tidak
berarti karya kirya dan seni kerajinan tidak memliki nilai estetis, simbol, dan
spiritual. Justru nilai-nilai tersebut seringkali sudah luluh di dalamnya, atau
bahkan berada di atas fungsi fisiknya
2. Fungsi Filosofis
Semua ukiran yang terdapat pada rumah dan lumbung merupakan lambang
atau simbol makna hidup orang Toraja. Ukiran-ukiran itu ada yang bermakna
hubungan manusia Toraja dengan pencipta-Nya dengan alam kosmos dan
menggambarkan hubungan dengan sesama manusia (Lolo Tau), dengan hewan/ternak
(Lolo Patuoan) dengan tanaman (Lolo Tananan). ukiran Toraja menggunakan medium
kayu bujur sangkar berukuran 15×15 cm yang berfungsi sebagai hiasan dinding.
Ukiran Toraja merupakan pahatan dua dimensi yang menyerupai relief dan diberi
warna-warna yang kuat menonjolkan nuansa etnik. Sebagai hasil budaya, tiap-
tiap motif ukiran Toraja merepresentasikan suatu benda dan memiliki makna
tertentu bagi kehidupan masyarakat setempat. Jika anda seorang yang percaya akan
kekuatan alam.
CORAK SENI UKIR
Motif/corak Ukiran di Indonesia umumnya
berbentuk geometris, Banyak di temukan di / pada badan-badan candi, rumah adat,
prasasti, Perisai, tombak, keris, keraton, singgasana, kursi, masjid dan
wayang. Pada umumnya ukiran di Indonesia berupa bentuk stilasi dari bentuk
Tumbuh-tumbuhan,Hewan,bahkan kadang-kadang Manusia.
Contoh : Perisai suku asmat, Ukiran rumah
adat toraja, ukiran jepara, Ukiran Bali, Relief Candi dan prasasti kerajaan. Ukiran
tongkonan di toraja. Sebagai hasil
budaya, tiap- tiap motif ukiran Toraja merepresentasikan suatu benda dan
memiliki makna tertentu bagi kehidupan masyarakat setempat. Jika anda seorang
yang percaya akan kekuatan alam, tak ada salah nya anda mengetahui makna di balik
tiap motif ukiran Toraja Sesuai dengan kebudayaan / adat daerah.
JENIS UKIRAN
1.
UKIRAN KAYU.
Pada umumnya ukiran di indonesia yang
terkenal adalah ukiran kayu. Contoh ukiran Jepara,Ukiran toraja,Ukiran
minangkabau,dan ukiran Bali
2. UKIRAN BATU
Gambar yang di buat di atas batu biasa
disebut relief atau prasasti. Contoh ukiran pada batu nisan
Bahan dan Alat Mengukir
1. Bahan : Kayu,Batu dll
2. Alat : Tatah (pahat
ukir), Pisau ukir.
Teknik Pembuatan Seni Ukir
Teknik ukir dengan pahat.
Langkah Membuat Ukiran
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
2. Membuat Rancangan gambar pada bahan
3. Menggores’pahat ,mencungkil bagian bahan dengan pahat.pisau ukir Sesuai
bentuk yang dinginkan
4. Menghaluskan permukaan ukiran dengan
kertas gosok
5. Melakukan pewarnaan
6. Melakukan finishing.
7. Seni Hias Nusantara
Ragam hias Nusantara disebut seni
Ornamen,yang dimiliki setiap daerah di Nusantara antara lain : - Motif
Geometris
- Motif Tumbuhan
- motif Hewan.
MODUL 6
Sekolah : SMP NEGERI 4 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas : IX
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Semester :
II ( Genap )
Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar : 2.1. Mengekspresikan
diri melalui karya seni rupa murni yang di kembangkan dari beragam unsur karya
seni rupa nusantara dan manca negara di luar asia
I. Tujuan
Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Siswa dapat mengekspresikan diri dengan
berkarya patung seni patung
2. Siswa dapat menyiapkan karya untuk
pameran kelas/sekolah
3. Siswa dapat menata karya seni dan menata
pameran kelas/ sekolah dengan baik.
A. PENGERTIAN PATUNG
Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi. Kamus Besar Indonesia
bertuliskan bahwa, patung adalah benda tiruan bentuk manusia dan binatang yang
cara pembuatanya dipahat pengertian ini didasarkan terjemahan dari bahasa
inggris SCULPTURE, karena pematung jaman dahulu menggunakan tehnik pahat.
Seni patung disebut juga plasticart atau seni plastic, mudah dibentuk sesuka hati. Seni patung bisa di artikan sebagai seni bentuk (bentuk-bentuk yang memiliki keindahan)
Seni patung disebut juga plasticart atau seni plastic, mudah dibentuk sesuka hati. Seni patung bisa di artikan sebagai seni bentuk (bentuk-bentuk yang memiliki keindahan)
B. FUNGSI PATUNG
Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan, pada
jaman hindu dan budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau orang yang di
jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung di buat untuk monument/
peringatan suatu peristiwa besar pada suatu bangsa, kelompok atau perorangan.
Pada jaman sekarang seni patung sering di ciptakan untuk hiasan penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu di ciptakan untuk dinik mati nilai keindahan bentuknya.
Secara umum berdasarkan pembutanya seni patung ada 6 macam yaitu :
Pada jaman sekarang seni patung sering di ciptakan untuk hiasan penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu di ciptakan untuk dinik mati nilai keindahan bentuknya.
Secara umum berdasarkan pembutanya seni patung ada 6 macam yaitu :
- patung religi, untuk sarana beri
badah,bermakna relijius.
- Patung monument, untuk peringatan
peristiwa bersejarah atau jasa seorang pahlawan.
- Patung arsitektur, patung yang ikut aktif
berfungsi dalam kontruksi bangunan.
- Patung dekonasi, untuk menghias bangunan
atau lingkungan taman.
- Patung seni, patung seni untuk di nikmati
keindahan bentuknya.
- Patung kerajinan, hasil dari para
pengrajin.
C. CORAK PATUNG
Pada masa lampau sudah dikenal patung primitive seperti patung asmat di irian
jaya dan sulawesi selatan (tanah toraja). Pada masa kerajaan hindu budha di
jawa dan bali banyak sekali di temukan hasil karya seni patung terutama di
candi hindu dan budha yang bercorak tradisional.
Dilihat dari perwujudtanya, ragam seni patung moderen dapat di bedakan menjadi
3 corak sebagai berikut :
- corak imitatif / realis yaitu tiruan alam seperti manusia, binatang dan
tumbuhan
- corak dekoratif yaitu bentuk-bentuk alam yang di olah / di ubah menurut
gagasan imajinasi pematung
- corak nonfiguratif/abstrak yaitu bentuknya telah banyak berubah.
D. RAGAM PATUNG
Penampilan karya patung bermacam-macam jenisnya, hal ini dapat kita
saksikan dirumah, di taman atau di museum. Jenis karya patung dapat di bedakan
menjadi 3 yaitu :
1. patung dada
patung dada adalah penampilan karya patung
sebatas dada ke atas atau bagian kepala.
2. patung torsa
torsa di sebut juga badan.patung torsa
adalah penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian dada,dari dada,
pinggang, dan panggul.
3. patung lengkap
penampilan karya patung lengkap maksudnya
terdiri dalam badan, anggota badan, anggota badan bagian atas dan bagian bawah
serta kepala.
E. MEDIA SENI PATUNG
Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan teknik yang diperlukan
dalam seni patung.
A. BAHAN
bahan seni patung dapat di bedakan menjadi
tiga yaitu :
1) bahan lunak
Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah di bentuk
misalnya : tanah liat, lilin, sabun. Tanah liat yang baik harus bersih dari
kerikil, akar, rumput, dll. Daya susut tanah tidak lebih dari 10%,supaya kalau
sudah kering tidak pecah/ hancur,tanah liat harus juga cukup elastis artinya
mudah di bentuk, tidak telalu lembek atau terlalu keras. Untuk bahan plastisin
(lilin) mudah dapat di took, tingkat plastisinya bermacam-macam, ada yang
sangat lembek, cukup lembek, dan agak lembek. Bahan sabun mudah di bentuk,akan
tetapi ukuranya kecil, kita tidak bisa berkarya lebih besar.
2) Bahan sedang
Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru,kayu
sengan, kayu randu,dan kayu mahoni.
3) bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu
sonokeling dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu
granit, batu andesit, dan batu pualam (manmer).
Selain bahan-bahan tersebut masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk
membuat patung yaitu semen-pasir, gips, kuningan, perunggu, emas dan
sebagainya.
B. ALAT
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan
tekniknya alat-alat yang digunakan :
Ø butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung
terbuat dari kayu dan kawat.
Ø Meja putar adalah meja untuk membuat patung
dan dapat di gerakan denagan cara diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam
mengontrol bentuk dari berbagai arah.
Ø Pahat
Ø Palu
Ø Cetakan berfungsi untuk mengencangkan
ikatan kawat dan memotong ikatan kawat.
Ø Sendok adokan berfungsi untuk mengambil
adonan dan menempelkanya pada kerangka patung
C. TEKNIK
Teknik adalah cara untuk melakukan
sesuatu.teknik pembuatan patung ada 4 yaitu :
Ø teknik membutsin teknik dengan cara
memijat,menambah dan mengurangi bahan yang di bentuk
Ø teknik memahat teknik dengan cara
menggunakan bahan yang di bentuk, teknik ini tidak bisa dilakukan
penambahan/penambalan.
Ø teknik mencetak teknik ini umumnya cair atau
bahan yang bisa di cairkan.
Ø
teknik konstruksi membuat patung dengan cara menyusun
bahan, baik kerangka/tanpa kerangka.
F. MEMBUAT PATUNG
1. Patung
bahan lunak
Teknik membuatnya dengan cara membutsin langkah-langkah pengerjaanya
sebagai berikut :
a. siapkan tanah liat / plastisin. Butsir,
air, meja putar, gambar racangan patung.
b. Tempatkan tanah liat atau plastisin di atas meja putar, sedikit demi sedikit sambil meja
b. Tempatkan tanah liat atau plastisin di atas meja putar, sedikit demi sedikit sambil meja
di putar.
c. Pijat-pijat bahan hinga mendekati bahan yang diinginkan sambil dikasih
air sedikit demi sedikit, secara global jika bahan kurang bisa di tambah,
sebaiknya bila berlebihan bisa dikurangi.
d. Sempurnakan bentuk dengan alat Bantu butsir dan berikan sentuhan akhir
dengan pembentukan lebih detail atau sempurna dan dihaluskan.
2. Patung bahan keras
Dikerjakan dengan cara memahat/mengukir langkah langkah pengerjaanya
sebagai berikut :
a. siapkan balok kayu sesuai ukuran yang kita inginkan dan pindahkan
gambar/pola di atas permukaan balok kayu.
b. Lakukan pemotongan dengan gergaji dari 4 sisi, pembentukan sedikit demi
sedikit hingga mendekati bentuk global.
c. Buatlah bentuk global,bandingkan dengan gambar/pola/gagasan dengan
amplas supaya halus.
d. Lanjutkan dengan membuat bentuk ujung lebih detail/sempurna dan haluskan
dengan amplas lagi.
e. Difirising dengan menggunakan cat akritik / melamin
KESIMPULAN
Setelah memaparkan isi pada bab-bab yang
sebelumnya, penulis mendapatkan kesimpulan yang berkaitan dengan isi karya
tulis ini. Penulis dapat menyimpulkan isi karya tulis ini sebagai berikut:
Ø Seni patung dapat di lakukan di rumah
sebagai pekerjaan sampingan.
Ø Seni patung juga dapat mengepresikan karya
sendiri.
Ø Seni patung membuat rumah kita nampak lebih
indah dan nyaman untuk di lihat.
Ø Seni patung dapat menumbuhkan rasa
kemandirian kita.
Sungai Penuh,
Mei 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
I F R I A L, S.Pd AISAHARDIANTI,
S.Pd
NIP.196012081984031003 NIP.198710102010012017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar